Sejarah perkembangan renang di Dunia dan di Indonesia
Olahraga renang adalah oahraga yang sangat melegenda dari
jaman dulu hingga sekarang mski
bentuknya tidak berupa olahraga pada umumnya tetapi renang memang sudah ada
bahkan sebagian orang mewajibkannya agar bias berenang untuk tujuan-tujuan tertentu.
Renang telah dikenal sejak zaman pra-sejarah. Dari gambar-gambar
yang berasal dari zaman batu diketahui adanya gua-gua bagi para perenang di
dekat Wadi Sora sebelah barat daya Mesir. Di Jepang, renang adalah kemampuan
yang harus dimiliki oleh para samurai. Sejarah mencatat, pertandingan renang
pertama diselenggarakan oleh Kaisar Suigui pada 36 sebelum Masehi.
Pertandingan renang yang memperebutkan gelar juara telah
dimulai di Eropa sekitar tahun 1800 dan sebagian besar menggunakan gaya dada.
Renang gaya bebas
pertama kali dikenalkan oleh Arthur Trudgen. Gaya ini
kemudian mulai dikombinasikan dengan gaya kaki yang menendang oleh Richard Cavill
pada 1902. Di abad pertengahan, renang termasuk dalam tujuh kemahiran yang
harus dimiliki oleh para ksatria termasuk berenang dengan membawa senjata.
Olahraga renang pertama kali dipertandingkan dalam Olimpiade
modern 1896 di Athena, Yunani. Pada Olimpiade ini, hanya empat nomor yang
dipertandingkan dari rencana semula enam nomor. Masing-masing adalah nomor 100
meter, 500 meter, 1.200 meter, nomor bebas, dan 100 meter bagi para pelaut.
Olimpiade kedua diselenggarakan di Paris, Prancis pada 1900 dan mempertandingkan
nomor 200 m, 1.000 m, 4.000 m, nomor bebas, 200 m gaya dada, dan 200 m nomor
beregu.
Persatuan Renang Internasional (Federation Internationale De
Natation De Amateur/FINA) dibentuk tahun 1908 semula menetapkan, gaya kupu-kupu
adalah variasi gaya dada. Gaya ini baru menjadi gaya terpisah di tahun 1952.
Wanita baru diperkenankan ikut pertandingan renang pada Olimpiade 1912 di
Stockholm, Belanda. Itupun baru nomor bebas. Seiring dengan perkembangan olah
raga renang renang semakin popular. Penggemar renang semakin bertambah. Bahkan,
seringkali anak-anak diajarkan renang pada usia sangat dini.
Sejarah renang Indonesia
Sejak sebelum kemerdekaan, di negara kita telah ada beberapa
kolom renang yang indah dan baik. Akan tetapi pada waktu itu, kesempatan bagi
orang-orang Indonesia untuk belajar berenang tidak mungkin. Hal ini disebabkan
setiap kolam renang yang dibangun hanyalah diperuntukkan bagi para bangsawan
dan penjajah saja.
Memang waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi
masyarakat banyak, akan tetapi harga tiket masuk sedemikian tingginya,
sehinggara para pengunjung tertentu tidak bisa membayar tiket masuk untuk
berenang.
Salah satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun
setelah tahun 1900 adalah kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan
pada tahun 1904. Sesuai dengan tempat kelahiran kolam renang Cihampelas, maka
awal dari kegiatan olahraga renang di Indonesia dapat dikatakan mulai dari
Bandung.
Pertama-tama berdiri perserikatan berenang diberi nama
Bandungse Zwembond atau Perserikatan Berenang Bandung, didirikan pada tahun
1917, perserikatan ini membawahi 7 perkumpulan yang diantaranya adalah
perkumpulan renang di lingkungan sekolah seperti halnya osvia, mulo dan kweekschool.
Selain Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan
perkumpulan-perkumpulan berenang dalam tahun yang sama. Kemudian barulah di
tahun 1918 berdiri West Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa barat dan
pada tahun 1927 berdiri pula Oost Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa
Timur yang beranggotakan kota-kota seperti : Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar
dan Lumajang. Sejak saat itu pula mulai diadakan pertandingan maupun antar
daerah. Bahkan kejuaraan-kejuaraan itu, rekor-rekornya juga menjadi rekor di
negeri Belanda.
Dalam tahun 1934, peloncat indah masing-masing Haasman dan
Van de Groen, berhasil keluar sebagai juara pertama dan kedua dalam nomor-nomor
papan 3 meter dan menara. Pada Far Eastern Games di Manila, Philipina (kini
kegiatan itu berkembang menjadi Asian Games sejak tahun 1951). Kedua peloncat
itu juga menjadi utusan Hindi Belanda.
Di tahun 1936, Pet Stam seorang Hindia Belanda berdasarkan
rekornya 0:59.9 untuk 100 meter gaya bebas yang dicatat di kolam renang
Chiampelas Bandung, berhasil dikirim untuk ambil bagian dalam Olimpiade Berlin
atas nama negeri Belanda. Dua orang peloncat indah masing-masing Haasman di
bagian putera dan Kiki Heckle turut pula ambil bagian dalam Olimpiade Berlin,
dimana peloncat putri menduduki urutan ke 8.
Hingga tahun 1940, Nederlands Indishce Zwembond atau NIZB
telah beranggotakan 12.00 perenang. Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1943 -
1945, kesempatan untuk bisa berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar. Oleh
karena pemerintahan pendudukan Jepang, membuka seluruh kolam renang di tanah
air untuk masyarakat umum. Periode tahun 1945, perkembangan olahraga renang di
tanah air praktis menurun, karena saat itu bangsa Indonesia dalam kancah
perjuangan melawan penjajah.
Hingga tanggal 20 Maret 1951, dunia renang Indonesia praktis
berada di bawah pimpinan Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) dan kemudian sejak
tanggal 21 Maret 1951 lahirlah Persatuan Berenang Seluruh Indonesia yang
kemudian disingkat PBSI. Kongresnya yang pertama di Jakarta, berhasil
mengukuhkan Ketua yang pertama, Prof. dr. Poerwo Soedarmo, dibantu oleh wakil
ketua, sekretaris, bendahara dan komisi teknik.
Sejak saat itu, olahraga renang Indonesia setahap demi
setahap maju dan berkembang serta selanjutnya dalam tahun 1952, PBSI menjadi
anggota resmi dari Federasi Renang Dunia - FINA (singkatan dari Federation
Internationale de Nation). dan International Olympic Committee (IOC).
Hingga tahun 1952 telah terdaftar sebanyak 29 perkumpulan,
tergabung dalam PBSI. Oleh karena itu kemudian didirikan top-top organisasi
olahraga berenang di tingkat daerah. Perkembangan olahraga berenang di
Indonesia kian hari kian berkembang, hal ini ditandai dengan penyelenggaraan
perlombaan renang hampir setiap tahun di tingkat nasional. Begitu pula halnya
dalam setiap pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON), cabang olahraga renang
menjadi nomor-nomor utama.
Dengan makin berkembangnya prestasi olahraga renang di
Indonesia pada tahun 1952, Indonesia mengirimkan duta-duta renangnya ke arena Olympiade
di Helsinki, kemudian tahun 1953 kembali Indonesia ambil bagian dalam Youth
Festival di Bukarest. Pada tahun 1954 regu polo air Indonesia dikirim untuk
mengikuti Asian Games ke II di Manila, Philipina.
Pada tahun 1954, berlangsung kongres PBSI ke II,
diselenggarakan di Bandung dengna menghasilkan susunan pengurus yang diketuai
oleh D. Seoprajogi, ditambah satu sekretaris, bendahara dan 3 komisi teknik.
Kongres PBSI yang ke III diselenggarakan di Cirebon, dimana dalam kongres ini
memilih kembali kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap di jabat D.
Soeprajogi, ditambah 3 pengurus lainnya.
Untuk ke IV kalinya PBSI menyelenggarakan kongres pada tahun
1957 di Makasar (sekarang Ujung Pandang) Kongres ini menghasilkan beberapa
keputusan, diantaranya memilih susunan kepengurusan yang baru dengan ketua D.
Soeprajogi. Kemudian atas permintaan peserta kongres istilah persatuan dalam
singkatan PBSI, diganti menjadi Perserikatan. Dengan demikian PBSI dalam hal
ini menjadi singkatan dari Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia.
Di tahun 1959 diadakan Kejuaraan Nasional Renang. Kejuaraan
ini untuk pertama kalinya mengadakan pemisahan antara Senior dan Junior di
Malang, Jawa Timur. Berlangsung pula kongres PBSI ke V, dimana pada kongres itu
disamping memilih kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap dipercayakan
kepada D. Soeprajogi, juga kongres ini merubah nama Perserikatan Berenang
Seluruh Indonesia (PBSI) menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya
dua induk organisasi olahraga yang mempunyai singkatan sama PBSI. Selain cabang
olahraga renang, singkatan ini juga digunakan oleh Persatuan Bulutangkis
Seluruh Indonesia. Pada Kongres di Malang Jawa Timur Ketua PRSI, D. Soeprajogi
di dampingi oleh 2 wakil ketua, dua sekretaris, bendahara, pembantu umum
ditambah komisi teknik dengan 2 orang anggota.
Kemajuan olahraga renang secara keseluruhan berkembang kian
pesat dan dalam tahun 1962, berhasil menampilkan nama-nama besar seperti Achmad
Dimyati, Mohamad Sukri di bagian putera, sementara Iris, Tobing, Lie Lan Hoa,
Eny Nuraeni serta banyak lagi di bagian puteri. Dalam tahun 1963 di Jakarta,
kembali PRSI menyelenggarakan kongres dan berhasil menyusun kepengurusan baru
dengan ketua umum D. Soeprajogi.
Selanjutnya di dampingi 3 orang ketua, 2 orang renang, loncat
indah dan polo air. Keputusan lain yang diperoleh dalam kongres PRSI ke VI itu
adalah merubah kembali istilah "Persatuan". Hingga sekarang PRSI
merupakan singkatan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Meskipun dalam
falsafahnya bahwa olahraga itu tidak bisa dikaitkan dengan politik. Namun dalam
kenyatannya perkembangan politik di dalam negeri pada waktu itu membawa
pengaruh besar terhadap perkembangan olahraga.
Pada tahun 1963 Indonesia harus mengundurkan diri dari pesta
olahraga GANEFO, dimana pesertanya ada beberapa negara yang memang belum
menjadi anggota FINA. Untuk menghindarkan kemungkinan adanya skorsing,
Indonesia dalam hal ini PRSI mengambil langkah pengunduran diri sebagai anggota
FINA. Pada tahun 1966, Indonesia kembali menjadi anggota FINA. Pada tahun itu
Indonesia mengambil bagian dalam Asian Games ke V di Bangkok.
Musyawarah PRSI ke VII berlangsung kembali di Jakarta pada
tanggal 24 - 27 April 1968. Salah satu keputusannya mengukuhkan kepengurusan
baru PRSI dengan ketua umum tetap dipercayakan kepada D. Soeprayogi, di tambah
dengan 2 orang ketua, 2 sekretaris, bendahara dan panitia teknik yang terdiri
atas 3 orang masing-masing untuk renang, loncat indah dan polo air.
Hingga sekarang olahraga renang berkembang sangat baik di Indonesi. Terbukti dengan sederet prestasi-prestasi yang dihasilkan dari mulai ajang lokal, nasional hingga Internasional Indonesia tidak pernah ketinggalan mempersembahkan piala atau medali.
Itulah sekilas pembahasan tentang sejarah perkembangan renang di Dunia dan di Indonesia mudah-mudahan bermanfaat. untuk materi yang lain silahkan baca juga halaman berikutnya .
Panjang juga sejarah olahraga berenang ya
BalasHapus